sebenarnya sederhana saja,
kita memaksakan tumbuhnya tanaman di lahan kering rongga hati.
Tumbuh.
Namun penuh penderitaan.
Bukankah kita hendak berbahagia?
Kosong rasa
Kosong ekspektasi
Bukankah telah digadang-gadang sejak awal,
meski wajah kita berdua tersenyum kecut mendengarnya.
Menyangsikan.
Bersikeras kuminta usai, sebersikeras kau menolaknya
“beri aku waktu”
Aku rasa sudah cukup waktuku.
Uffah. Kucabut tanaman ini, semoga tak ada akar yang tertinggal.